Total Tayangan Halaman

Sabtu, 31 Juli 2010

Add caption
Me & My Twin
(Sama Tapi Tak Serupa Serupa Tapi Tak Sama)

Premierèment, Je veux chanter une chanson de Sindentosca…
Ehm..ehm…Musik….

(Langsung Reff aja ya….^-^)
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Na na na na na na na na na……

Gimana..? Asyikkan lagunya… Ya..bisa dikatakan lagu ini cocok banget buat dijadiin “Mars Persahabatan”, Merci à Sindentosca..
Voila..^_^


Allô…… Allô……….

Sebut saja me Melanie dan my twin Fany. Aku memanggilnya Fa dan dia memanggilku Nie (keren kan nick namenya he..he..he.. belum apa-apa da narsis). Kami adalah twin, tapi itu bukan kata kedua orang tua kami melainkan pernyataan kami semata. Kami memang tidak mau membuat akta kelahiran untuk meyatakan bahwa kami adalah twin karena kami pikir apalah arti sebuah akta kelahiran dibandingkan dengan akta batin alias ikatan batin he..he..he.. Kami menyadari bahwa kami adalah twin ketika bertemu di salah satu Universitas Negeri di kota kami. Kebetulan kami mengambil jurusan dan masuk di kelas yang sama. Awalnya kami tidak begitu akrab karena kami memang belum begitu saling mengenal. Aku etnis Batak dan dia etnis China blasteran Jabat alias Jawa Batak tapi kami sama-sama Muslim. Setelah perkenalan dan menjalani perkuliahan selama satu tahun barulah pernyataan itu disahkan oleh pihak yang berwenang yaitu kami sendiri dan dihadiri oleh beberapa kerabat dekat seperti langit dan bumi…(lho?). Ok, mungkin anda yang sedang membaca kisah ini masih bingung tentang apa saja yang membuat kami nekat untuk menobatkan diri kami sebagai twin tanpa persetujuan orang tua ya kan…? Nah, beberapa daftar kenangan kami ini mungkin akan dapat membantu penelusuran anda terhadap silsilah terjadinya peristiwa itu. Me & my Twin sangat berharap anda semuanya menyukai beberapa kisah nyata kami ini. Semoga dapat menghibur di kala hati sedang bersyukur karena anda beruntung memiliki kisah yang hanya akan anda dapatkan dari sini. Merci Beaucoup. ^-‘


Baju sama warna


Me & my twin tu satu kos beda kamar. Aku di kamar luar dan Fa di kamar dalam. Tiap kamar dihuni oleh dua makhluk yang berbeda, aku dengan Nala dan Fa dengan Ima, ada juga siy yang nyewa kamar buat kenyamanan diri sendiri dan itu berlaku bagi kantong ortunya yang lumayan tebal karena harganya lebih lux dari yang regular kayak kita. Walaupun kami beda kamar dan punya aktivitas plus kebiasaan yang boleh dibilang beda banget, kita berdua tuh sering ngalamin yang namanya pake baju sama warna tanpa ada perjanjian sebelumnya, biasanya hal itu terjadi kalau da mau berangkat ke kampus tercinta… Suerrr berani disambar geledek… dan hal itu lumayan sering terjadi selama kita masih menganggap bahwa kita tu adalah twin. Aneh kan? Kontak batin kali yew…he..he..he.. Tapi sayangnya tidak semua teman-teman di kampus bisa mempercayai hal itu mentah-mentah. Mereka bilang itu ga’ mungkin banget, pasti kalian janjian dulu kan biar kelihatan kompak…dasar narsis… Ya begitulah nasib orang yang gagal jadi seleb papan atas, diiriin mulu’. Memang terkadang kita berdua juga heran… begitu mau berangkat ke kampus, dengan teriakan ala zaman Flinstone buat saling manggil biar pergi bareng, eh tiba-tiba warna baju yang dipake da samaaa aja, ga’ jarang juga rok dan jilbabnya warnanya sama, bahkan kalau diliat lebih cermat lagi sepatunya juga sama… sama-sama pake kaca mata juga… untung aja minnya ga’ sama… Awalnya kita ga’ suka dengan kejadian pake baju sama warna yang aneh bin misterius ini, bagaimana bisa? Karena sebenarnya walaupun twin di beberapa hal, kita tu punya karakter yang beda. Gara-gara hal itu, kita sering diledekin sama teman-teman yang lain…cie..anak kembar nih ye..tapi kok kayak anak panti asuhan ya..pake seragam sama… Hiks..kejam (ketinggalan jaman), pujian yang tidak pada tempatnya. Tapi lama kelamaan, kita berdua jadi ngerasa biasa dengan fenomena baju sama warna, malah kadang bikin tambah PeDe (Percoyo Dewe)(n_n). Kalo diteliti berdasarkan ilmu matematika siy… ini termasuk teori peluang… tapi mata dadu yang sering muncul itukan biasanya untung-untungan… Tauk ah.. yang jelas kebiasaan pake baju sama warna tanpa perjanjian sebelumnya ini da membuat mata dan batin kami menyatakan salah satu bukti bahwa kami adalah twin..he..he..he..


Tangan yang Tidak Bertanggung Jawab


Me & my twin adalah murid yang paling doyan duduk di barisan paling depan, boleh dibilang VIPnya kelas dan kami di depan itu hanya berdua. Bukannya kami ingin kelihatan menonjol atau mau adu argumen dengan dosen yang cas cis cus ngajarin bahasa Prancis yang memang da jadi tambatan hati kami sehari-hari. Melainkan karena kami berdua itu selalu aja selisih beberapa detik dengan dosen yang mau masuk kelas alias telat…hi..hi..hi.. Walhasil singgasana yang tersisa hanyalah kursi-kursi paling depan yang sudah lama meratap buat ditempati… Oh nasib… Sampai kapan duduk di depan terus…(malaikat :”Ga’apa-apa lagi Nie, kamukan bisa jadi intelektual muda”)…Amin.. Yup aku tuh setuju banget dengan bisikan hatiku yang terpendam itu.. tapi namanya juga manusia.. kadang pasti ngerasa bosan plus ngantuk dkk (dan kawan-kawan).. Nah, kalau sudah mengidap gejala seperti itu di kelas.. yang jadi sasaran adalah si imoet my twin… hi..hi..hi..
Sewaktu monsieur dengan semangat menjelaskan bahasa Prancis dengan sepenuh hatinya… tiba-tiba aku memegang tangannya Fa dengan erat yang memang posisinya lagi berada di atas meja.. dan dengan secepat kilat kuangkat tangannya tinggi-tinggi..Yes..berhasil!! Monsieur kebetulan melihat ke arah kami dan berkata :” Oui Fany, posez de question s’il vous plait?”, spontan si Fa pucat warna-warni dan gelagapan menjawab pertanyaan dari dosen itu. Untungnya, satu hal yang aku kagumi dari si Fa, terkadang di saat genting seperti itupun dia masih bisa melontarkan pertanyaan padahal asli dia tadinya itu lagi bengong mikirin makanan di kantin he..he..he..(becanda).. Jadi, walaupun serangan mendadak secara militer dan bertubi-tubi seperti itu sering kulakukan, si Fa selalu bisa mengatasinya, salah satunya dengan menggigit pergelangan tanganku…arrrgkh… Ampun Fa… Hiks.. Tanganku benar-benar tidak bertanggung jawab tapi menanggung badan hiks…Syukurlah aku ga’ kena rabies… kalau ga’ gagal deh cita-citaku jadi intelektual muda hiks… “Melanie…awas lu ya…hayya..” itu adalah jeritan hati my twin yang baru aja ketangkep radar NASA dari luar angkasa… sorry Fa..da hobby..=p Tapi walaupun begitu, Alhamdulillah kami masih tetap solid jadi twin….peace…=)


Test Time!


Test? Mau mid-tes ataupun post-test selalu jadi momok bagi para mahasiswa kayak kita. Ya jelas aja.. pada saat testlah kita membuktikan kejeniusan otak kita dalam menyerap mata kuliah yang sudah diterima dengan seksama dan dalam tempo yang selama-lamanya yang nantinya akan diterjemahin dalam KHS (Kartu Hasil Studi) yang berisi nilai-nilai plus Ipk (Indeks Prestasi Kumulatif) and Sks (Sistem Kredit Semester) yang bisa diambil buat next semester. Okeh… sejujurnya aku tuh paling senang kalau da tiba yang namanya mid-test ataupun post-test karena itu tandanya sebentar lagi akan libur dan aku bisa pulkam alias pulang kampung ke tanah kelahiranku tercintah.. da home sick banget niy… rindu masakan rumah…
Aku seperti ini bukan berarti akan menghadapi test dengan asal-asalan.. No way.. Me & my twin akan selalu bekerja keras buat belajar, mengasah otak, mencari kemungkinan-kemungkinan yang muncul maupun membuat sugesti yang dapat menjadi p3k disaat loading peranti lunak disconnect he..he..he..
Aku & Fa biasanya paling kompak buat nyari tempat yang strategis, biasanya kami paling suka duduk di pojok kiri paling depan dekat jendela. Sewaktu test biasanya posisinya dikelang satu baris, jadi kita milih satu barisan aja. Kadang Aku yang di depannya Fa ataupun sebaliknya. Kita selalu berusaha sebaik mungkin di awal-awal test untuk mengeluarkan segala daya pikiran kita yang da dipersiapkan sebelumnya. Pada saat detik-detik terakhir pengumpulan hasil pemikiran mahasiswa yang telah berjuang mati-matian mengisi jawaban semaksimal mungkin, biasanya sms kertas tak bertuan akan berlalu-lalang di bawah yang rutenya dari tangan ke tangan. Di setiap tangan yang singgah akan disensor terlebih dahulu lalu didistribusikan pada pihak yang bersangkutan..he..he..he.. Bersatu kita teguh bercerai kita ketahuan…
Me & my twin terkadang juga ikut melaksanakan tradisi seperti itu. Alasannya karena tidak setiap saat kita berada dalam keadaan prima. Terkadang kita lagi sakit sehingga tidak bisa belajar, terkadang kita ada urusan mendadak yang tidak bisa kita tunda, terkadang kita merasa takut nilainya ga’ maksimal dan seterusnya… Namun apapun alasan di balik semua peristiwa itu, kita harus selalu berusaha berbuat jujur dalam hidup..step by step… Dan hal yang paling penting Aku & Fa masih tetap twin dalam hal test seperti ini…hehehe….


Nongkrong In The Tol Street ???


Eits… tunggu dulu…jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya… Kita cewek baik-baik, bukannya promo..but it’s true… (amin he..he..he..).
Begini ceritanya, My twin si Fa itu cinta mati banget sama yang namanya jagung bakar pake saus sambel nambah-nambah sampe bibir monyong kepedesan hehehe… Apapun akan dilakukannya demi menikmati jagung bakar yang terkenal enak itu, walaupun harus nunggu berlama-lama ngantri dengan pembeli yang lain.
Lho, apa hubungannya dengan jalan tol? Yup, betul sekali, di kota kami salah satu tempat nongkrong yang lumayan ga’ nguras kantong adalah jalan tol atas, dekat kampus tercinta yang di sepanjang tepi jalan itu adalah tempat mangkalnya penjual jagung bakar… wuih..senangnya…dan tempat nongkrong yang paling strategis dan merupakan tempat favoritnya Aku & Fa itu adalah di tepi, tepat di tengah-tengah jalan tol. Selain pemandangannya lumayan enak diliat oleh mata (serasa nonton berita lalu lintas =p), anginnya juga berhembus dengan sepoi-sepoi (apalagi kalo di jalan bawah itu yang lewat truk…anginnya lebih mantep lagi…serasa kayak model yang mau difoto di studio dan di kasih efek kipas angin gitu he..he..he.. garing banget siy..), jagungnya juga enak, matengnya pas dan saus sambalnya mak nyos… apalagi ditambah dengan aromanya sehabis di bakar…hm…seperti makan ayam panggang…nyam..nyam..
Si Fa, tidak akan pernah melewatkan makan jagung bakar hanya dengan memakan satu jagung saja… mustahil banget…My twinkan ratunya jagung… jadi dia akan memesan minimal dua dan maksimal empat jagung yang pualing gede ditambah saus sambal yang tebal olesannya buat dikonsumsi oleh perutnya sendiri. Wah…perut wanita ini memang luar biasa kalau sudah bertemu dengan jagung bakar… Dengan lahap si Fa menyantap satu persatu jagung yang sudah terhidang di depan matanya dengan tersenyum bahagia. Sedangkan aku menghabiskan satu jagung bakar saja karena perutku tidak sekuat perutnya Fa. Aku hanya bisa mensupport dan mendukung my twin dengan ketik reg spasi Fany kirim ke MURI alias Museum Rekor Indonesia, kali aja si Fa bisa memecahkan rekor terbaru dalam dunia perjagungbakaran he..he..he..
Kami tetap exist sebagai twin karena punya hobby yang sama buat nongkrong in the tol street. Ritual ini biasanya berlangsung di saat hati kami gundah gulana ataupun lagi happy salma alias happy salamanya…hhihihi…


Ice Skating dan Salonpas Gel


Me & my twin berencana untuk melakukan sebuah petualangan tepatnya kami akan menabung uang bulanan kami agar bisa main ice skating di salah satu plaza terkenal di kota kami. Selama ini kami hanya bisa menatap orang-orang yang berseliweran di atas es yang luas itu, melakukan gerakan-gerakan yang indah seperti penari balet dan tak jarang juga ada yang melakukan gerakan yang berbahaya seperti berputar dan melompat ke udara.. sungguh indah dan luar biasa sekali… badan yang sangat lentur ditambah dengan gerakan yang indah…wow lengkaplah sudah seperti di kutub utara (lho?)
Aku & Fa benar-benar tertarik untuk melakukan hal itu, kapan lagi kalau tidak sekarang, masa muda hanya sekali, jadi selagi muda lakukanlah hal-hal yang ekstrim seperti main ice skating he..he..he.. Kami pun tidak segan-segan untuk melakukan hari hemat sedunia demi terwujudnya kemaslahatan cita-cita dua anak manusia yang ingin mencoba peruntungannya di dunia periceskatingan he..he..he.. Yeah, betul kata pepatah, “Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”. Hal ini terbukti dari kegigihan dan ketabahan kami dalam mengumpulkan pundi-pundi dolar demi dolar, rupee demi rupee dan euro demi euro yang membuahkan hasil pas-pasan hi..hi..hi..dasar anak kos…=p
Tibalah hari yang bersejarah itu, kami berangkat dengan modal seadanya plus semangat juang ’45 di dada, merdeka! Setibanya disana, it’s first experience…he..he..he.. kita berdua tuh benar-benar takjub… setelah registrasi ini itu, kami mendapat sepatu yang sama sekali ga’ pernah dipakai sebelumnya alias tidak bisa mengendalikannya. Sepatu itu seperti sepatu roda tapi rodanya diganti dengan pisau yang tajam. Tujuannya agar bisa di pakai di atas es dan meluncur… Sebenarnya Aku tuh nervous banget.. mana banyak orang lagi… Tiba-tiba aku jadi khawatir… Duh..kalo ntar jatuh pasti malu banget yah…. Hua….mama……gimana niy…nasi da terlanjur ditelan..mana da kenyang lagi… Tapi yang lagi duduk di sebelahku ini kelihatannya tidak mengalami demam panggung seperti yang kualami. Si Fa malah tersenyum sumringah and bilang : “It’s show time…he..he..he.. Ayo Nie..kita hajar tu es…” katanya… Waduh..gawat niy..lututku bergetar, nyali ku da benar-benar ciut, ibarat ban mobil da kempes, ibarat balon da meletus, ibarat…ibarat…ibarat…selagi aku terdiam dan bergulat dengan pikiran-pikiran phobiaku, tanpa ba bi bu si Fa langsung menarikku ke lokasi..Oh no……hiks..help…help…somebody…help me…..jeritku dalam hati….
“Ayo Nie…tunggu pa lagi…meluncur yok…”, kata Fa sambil tersenyum menunjukkan giginya yang kecil-kecil dan putih cemerlang…Syukur lagi pakai kaca mata kalau ga’ silau deh…(bo’ong banget). Okeh… kita berdua tu da bela-belain ga’ makan mie ayamnya Bang Batu, ga’ makan burgernya Bang Doni, ga’ makan pake ayam, masa’ semua perjuangan itu sia-sia hanya gara-gara aku tengsin kalau jatuh….? Ga’, kesempatan ini ga’ boleh dilewatin begitu aja… “Oke Fa, let’s get it on….. “, seruku. Dengan berpegangan tangan kami meluncur bersama… Bismillah……..sssshhhhhhhh………………srrrrt………alhamdulillah…peluncuran pertama yang sempurna…he..he..he.. Ternyata asyik juge, pantesan orang-orang disini pada doyan…kayak ada kepuasan batin gitu ketika berhasil meluncur…. Kupikir, kami mainnya akan terus berpegangan karena jujur aja, aku tu ga’ bisa main kalo ga’ dipegangin…ngalah-ngalahin anak TK aja niy…Tapi itulah kenyataannya, maklum bukan konsumsi sehari-hari jadi tidak begitu familiar…biasanya main di pematang sawah dan mandi sungai siy..kayak si bolang (bocah petualang), tapi ternyata si Fa bilang dia mau mengasah kemampuannya dalam berice skating, jadi dia memutuskan untuk bersolo karir dulu kali ini… ah… alamat kacau niy… tapi aku sebagai twin yang baik hanya bisa pasrah dan mendukung keputusan my twin dengan sedukung-dukungnya… maksudnya dengan sepenuh hati kurang setengah gitu… Akhirnya kami berpisah… Fa lebih memilih untuk meluncur di tengah-tengah es sementara aku bertahan di pinggir-pinggir aja sambil berpegangan, abis licin banget…hiks…
Dari posisiku berdiri sekarang aku melihat Fa meluncur wara-wiri kesana kemari dengan mulus tanpa jatuh.. sekali-kali dia melambaikan tangannya ke arahku dan akupun tersenyum sambil membalas lambaiannya. Aku ga’ nyangka sekaligus bangga, ternyata my twin punya bakat yang terpendam..Diam-diam aku salut padanya…Bravo my twin…
O’o… sekarang back to me yang menyedihkan ini… ternyata dari tadi anak-anak kecil yang lagi belajar main ice skating da berbaris di sampingku, mereka bilang… “Kak, kami mau lewat nih…”. Kontan aku malu banget, karena aku da buat antrian dan pelatihnya juga da liatin dari tadi… tanpa basa-basi aku suruh aja orang tu lewat..huh.. masa’ aku kalah sama anak kecil siy…malu banget..malu…. mukaku da kayak tomat yang mau di jus… Oke Nie, tenang-tenang, tarik nafas….buang…ya…jangan ditelan (?), aku berpikir lebih baik aku mengikuti gerakan anak-anak kecil tadi aja yaitu berkeliling di tepi lapangan sambil berpegangan, hm…sepertinya aku bisa melakukannya… Ayo Nie…kamu bisa… Doakan saya ya…hihihi… Ya Allah.. ternyata tidak semudah yang dipikirkan, walaupun sudah bertekad baja, tetap aja Aku tu sering hilang keseimbangan disamping anak-anak kecil itu selalu saja mendahuluiku, mereka gesit-gesit amat siy…dasar kecil-kecil cabe rawit…berani-beraninya ngalahin orang tua…hiks..hiks… Sambil bertatih-tatih melangkah di sepanjang tepian lapangan es itu… tiba-tiba my twin datang menghampiriku…. Hey Nie…are you okay…Tanyanya dengan khawatir… Fa, help me.. mau main tapi ga’ bisa.. Da deh…udahan aja ya…bujukku memelas… Fa ga’ setuju…ga’ Nie, ga’ boleh… Nie harus main juga… Itu ga’ fair katanya… Oke, sekarang biar Fa yang ngajarin, tapi dengan syarat harus meluncur di tengah… Oh no… apalagi ini… penampilanku da cukup konyol dari tadi … Aku langsung nolak tanpa perasaan… tapi Fa tetap ga’ terima… dia langsung menarikku ke tengah lapangan yang lagi banyak orang beraksi… Aku seolah terhipnotis jadi manut saja… Oke… ntar Fa tinggal di tengah trus Nie meluncur ke tepi dan Fa akan tunggu Nie disana, sambil menunjuk arah yang dimaksud… Fa.. ucapku memelas rasa kasihan…tapi dasar Fa, dia ga’ mau mendengar apa-apapun dariku… karena dia da langsung meluncur ke tepi yang dibilangnya tadi… Ya Allah… apa yang akan terjadi… ototku lemas lagi… hiks…mama…(cengeng banget siy… abisnya coba bayangin kita berada di dunia yang tidak kita inginkan… itu namanya nightmare….).. My twin yang tetap keukeuh itu da melambai-lambai ke arahku dan menyuruh segera meluncur… hu..hu..hu… aku nangis dalam hati karena aku baru sadar kalo jaraknya tu jauh banget… Tapi demi menyenangkan hatinya Fa, Bismillah aku meluncur….ssssssshhhhhhhh…… gubrak…… aku merasa baru terjadi sesuatu kepadaku…ya…ternyata benar….banget…. aku jatuh…terduduk di atas es itu dan semua melihatku…..hua…Fa….mau taruh dimana ni muka selain di depan…. Aku benar-benar ga’ bisa bangkit, Kulihat dari jauh Fa meluncur ke arahku tapi ternyata dia didahului seseorang… he..he..he… tiba-tiba tangan seorang cowok cakep da ada di depan wajahku yang pucat, dan dia menolongku bangkit dari sejarah keterpurukanku di dunia per ice skating an.. Oh…so sweet..kayak di dongeng-dongeng aja deh… seorang pangeran berkuda putih datang menyelamatkan sang putri…(ih..ngayal banget).. Samar-samar ku dengar suara my twin khawatir plus nahan ketawa di wajahnya yang bulat itu… Ga’ apa-apa nie… katanya… Makasih ya mas da nolongin teman saya..kata Fa. Aku hanya terbengong aja karena masih shock baru ngalamin kejadian beruntun yang habis gelap terbitlah terang…(apaan seeh…hihihi).
Mas, ajarin kita dong, kata Fa, si masnya tersenyum dan mengajari teknik-teknik awal buat meluncur di atas es, dasar amatiran, kita berdua tu nekat banget nyoba asal-asal gitu padahal ada tekniknya, salah sedikit bisa fatal cederanya, syukur baru jatuh sekali..mudah-mudahan sakitnya belum terasa, abisnya masih beku siy…hehhehh.. Setelah beberapa saat kemudian, si mas pamit dan menyemangati kami untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkannya tadi karena dia harus mengawasi yang lain…maklum..ternyata dia tu pelatih di lapangan ini…lumayan…(dasar…^_-)
Setelah kepergian mas yang cuakep nan baik hati itu me & my twin makin semangat buat meluncur dan mempraktekkan teknik-teknik dasar yang baru aja diturunkan kepada kami.. asyik… Oke Nie.. kita sekarang meluncur ya… kata Fa.. Aku mengangguk antusias…he..he..he.. akan kubuktikan ama Fa kalo aku tuh juga bisa… Namun ternyata tak semudah yang kubayangkan.. beberapa kali aku jatuh terjerembab dan selalu berusaha bertahan dan bangkit lagi..hingga pada detik kesekian aku untuk memutuskan untuk berkata seperti Krisdayanti dalam iklan salah satu iklan shampoo, I quit. Yeah..itu adalah keputusan yang tepat. Aku melambai ke Fa, memberi isyarat kalau aku akan berhenti dan segera menuju keluar lapangan. Fa mengangguk mengerti dan mengikuti langkahku yang sudah tidak karuan.. gila bener… ternyata sakit abis beberapa kali terjatuh itu da mulai terasa dan rasanya…hiks..hiks…sakit banget…hua….. tobat deh main ginian…ga’ lagi deh…ampun…abis udah badanku yang tak seberapa ini…hiks…
Sepanjang perjalanan pulang, aku tuh berusaha tegar di depan Fa, padahal sakit plus pegelnya badan tu da ga’ ketulungan… akhirnya aku ngaku juga ama Fa… Dia turut prihatin sambil berusaha nahan ketawanya karena mengingat kejadian sewaktu aku melakukan beberapa kali pendaratan darurat di es… Aku mencium gelagat yang tidak enak…bukannya karena kami belum mandi, tapi karena air muka dia sudah mulai kelihatan bibit-bibit tukang gosipnya yang harus segera diultimatum..kalo ga’..abis deh karir ku di mata teman-teman… tidaaaakkkk.
Segera kulaksanakan pendekatan batin pada my twin yang dari tadi da sakit perut nahan ketawa biar aku ga’ tersinggung… dan untunglah kami twin..jadi dia cepat mengerti maksudku yang sudah kusampaikan secara terang-terangan.
Sesampainya di kosan, teman-teman yang lain pada nanya..kalian tu darimana? Kami Cuma bilang jalan-jalan..karena memang di kosan itu tidak satu orangpun yang tahu rencana kami main ice skating.. jadi karena dari awal tidak ada yang tahu so..tidak akan ada rasa malu dan bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi peristiwa yang menyakitkan…hiks.. Syukurlah…teman-teman ga’ ada yang curiga… Fa ngantar Nie ke kamar yang kebetulan teman sekamar Nie si Nala lagi pulkam jadi Nie bisa bebas berekspresi..hihihi… Nie langsung duduk dan mengoleskan salonpas gel ke bagian tubuh yang memar.. Ya Allah..ternyata banyak banget yang lebam-lebam…apa salah dan dosaku ya Allah… aku hanya ingin mencoba pengalaman yang baru tapi kenapa jadi begini… hiks..hiks…mama…sakit banget…….. Eva turut prihatin dan membiarkan Nie istirahat, dia berjanji akan menjaga kerahasiaan aib Nie hari ini…Nie jadi lega dan langsung istirahat…. Alhamdulillah..akhirnya bisa juga merebahkan badan yang tak berdaya ini….
Keesokan harinya, Nie heran, teman-teman kok pada senyum-senyum liatin Nie..hm..ada yang tidak beres Ni. Naluriku langsung mencium aroma pengkhianatan… awas ya Fa jelek…. Ternyata benar..dia da nyebarin berita itu ama yang laen…hua..hiks…Fa jahat… Dan di Kampus, tiba-tiba si Ira nyeletuk sambil senyum-senyum… manjur ga’ salonpas gelnya Nie…. Spontan Nie kaget dan melotot ama Fa.. Fa Cuma bisa tertawa terpingkal-pingkal… ampun Nie abis lucu banget waktu itu..Fa ga’ bisa memendam cerita ini sendirian..jadi Fa kasih tau sama Ira… sorry ya Nie..plis… Tapi Fa bangga kok..Nie pejuang tangguh… hahahahah… Dasar Fa…….. tapi setelah dipikir-pikir jarang banget deh ngeliat Fa tersenyum puas kayak gitu, biasanya Nie siy yang sering jailin dia dan sekarang saatnya Nie dijailin sama Fa… Oke, pepatah bilang berani berbuat berani bertanggung jawab..he..he..he.. Ya sudahlah… ga’ apa-apa..asal bisa lihat Fa senyum bahagia Nie juga akan bahagia…(halaaaah).Twin yang aneh (?)



Sendal Berbusa


Hari itu, Me & my twin berniat pergi ke salah satu mall terkenal di kota kami sekalian ke pasar yang ada di belakangnya.. Kami akan mengambil kiriman duit bulanannya Fa yang dititipin ortunya pada penjual disana yang memang sekampung ama Fa sekaligus buat jalan-jalan ngilangin suntuk.. Terkadang kita tuh ngerasa jenuh dengan aktivitas yang monoton, jadi kita coba cari alternatif lain buat bikin hidup jadi lebih berwarna gitu… (lagaknya kayak orang sibuuuk aja =p).
Begitu mall sudah keliatan dekat, me & my twin langsung ambil ancang-ancang…(buat lompat…ya ga’ lah…kita bukan maniak terjun payung lagi sampe-sampe bela-belain lompat dari angkot…hihihi), kita siap-siap buat tereak khasnya kota kami…1, 2, 3 PINGGIR BANG……! Otomatis angkot kuning itu akan segera berhenti.. Harap dimaklumi ya…kita bukannya ga’ sopan tereak-tereak gitu sama orang tua dalam hal ini yang terdakwa adalah bang koko alias abang sudako alias supir angkot, tapi itu emang budayanya di kota kami, soalnya kalo ga’ kenceng bilangnya ntar malah kelewat lagi…hayo..pilih mana coba…? Lagian disini itu sah-sah aja, da lumrah… seperti pepatah bilang..lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalangnya, lain kolam lain warna airnya, lain rambut lain shamponya, lain kain lain deterjennya dan sebagainya yang kesimpulannya adalah lain daerah lain budayanya…he..he..he…
Makasih ya bang, bang..bang..baliknya kurang bang… maksudnya uang kembaliannya kurang karena kita tu kasih tukeran lima rebong alias lima ribu jadi kita harus ekstra hati-hati juga kalo ngasih ongkos ga’ pake uang pas… weleh..weleh… kami da disambut oleh beberapa lelaki yang berprofesi sebagai abang becak, Becak dek… becak… abang taksi, taksi dek…mau kemana dek…, abang angkot, ada yang angkot kuning, biru, ijo, naik..naik..naik… dan seterusnya.. Pemandangan seperti ini akan selalu kita dapatin di depan mall itu… Kita maklum-maklum aja siy..namanya juga cari rezeki..asal ga’ ganggu ketertiban and kenyamanan aja.. tapi masalahnya kita kan baru aja nyampe.. masa’ da di ajak pulang siy …(?) =p
Setelah kita mendapatkan amanat dari orang tuanya Fa berupa pundi-pundi penyambung nyawanya di kota tempat kami menuntut ilmu ini, kami memutuskan buat isi karung dulu..bukan karung beras buat jualan beras..maksudnya perut gitu loh…. Kan kayak karung diisi… maksa.. secepat kilat kami menuju tempat pemadam kelaparan terdekat…tentunya sesuai kantonglah walau agak mahalan dikit…dalam hati (sekali-kali perbaikan gizi kan ga’ apa-apa bah…) hiks… hore..yang penting sekarang happy…buat besok..biarlah untuk besok aja dipikirin… Abis tu, Nie n Fa cari musholla buat sholat Dzuhur.. Walaupun mau having fun…ibadah harus teteup no.1 dong.. Insya Allah semoga bisa terus dipertahankan..amin…=).
Kita berdua tu mikir ada baiknya cuci mata di pasar belakang mall aja, rencana buat liat-liat di mall dibatalin aja..soalnya sering buat sakit ati siy…abis ga’ bisa beli…. Sabar..sabar… belum saatnya aja jadi kaya…he..he..he…
Hiruk pikuk, bau asem, sumpek, bising, dorong-dorongan, rame, becek, wah kumplit dah tinggal nunggu Cinta Laura aja buat melengkapi kalimat berikutnya..hihihi.. Kami senyum-senyum aja…. Ya..begitulah kota, beda banget ama tempat tinggal kita yang nota bene memang masih dalam masa pembangunan.. Kamipun mulai memasuki pasar dalam… memang benar, menariknya di pasar ini, kita dapat menemukan banyak sekali jenis-jenis souvenir dan itu bisa di tawar…selain barang pokok dan kebutuhan hidup sehari-hari, toko-toko souvenir itulah yang menarik perhatian..tapi biasanya souvenirnya itu buat orang menikah atau buat oleh-oleh sekalian juga bisa, tergantung kita.. Memang tempatnya pasar banget dah..tapi kan yang penting kualitas barang dan harganya yang ga’ terlalu membuat kantong musti diopname di rumah sakit…heheheh…(mendramatisir banget deh…).
Aneh… kok geli ya…rasanya kayak banyak busa deh….trus licin… duh..jalannya jadi susah niy….tiba-tiba Nie ngerasa aneh nih di kaki… Langsung aja Nie liat kaki Nie yang imoet-imoet itu… Astaghfirulloh…. Nie langsung ngajak Fa ke tepi pasar. Fa dengan wajah bingung pastinya nanya dong… What’s up Nie? Fa, liat kaki Nie…. Spontan dia ketawa ngakak… KIKIKIKIKIK… Kok bisa Nie…? Katanya berusaha menjaga perasaanku yang sudah tidak karu-karuan.. Bagaimana mungkin aku ga’ panik kalau menemukan kakiku yang beralaskan sendal salah satu merk yang cukup terkenal itu da penuh dengan busa sabun…. Hiks..hiks… Fa tolongin dong..Ga’ mungkin Nie jalan-jalan dengan kaki penuh busa sabun..emangnya badut…lagian bisa menarik perhatian banget deh… Fa berusaha menenangkan Nie walaupun dari air mukanya masih terpendam hasrat untuk ketawa sengakak-ngakaknya… Ya udah Nie..yok kita cari toilet ya.. biar Nie bisa bilas tu busa sabun ok, tenang my twin, semua itu ada solusinya… Unie nurut pasrah karena memang itulah jalan keluar pertama yang paling simple untuk menyelamatkan harga diri Nie di jalanan pasar ini.
Kami jalan pelan-pelan karena semakin berjalan, busanya semakin banyak, mana toiletnya jauh lagi.. ya Allah..tolonglah hambamu.. apa salah dan dosa sandal ini ya Allah…kok bisa seperti ini….? Sambil menuju toilet terdekat, Me & my twin masih mencoba mereka-reka bagaimana hal ini bisa terjadi.. soalnya aneh banget, tadi sendalnya ga’ apa-apa eh tiba-tiba da berbusa aja… bener-bener sandal yang aneh… selidik punya selidik.. tiba-tiba Fa teringat, sewaktu kami gantian sholat Dzuhur tadi, sandal Nie ikut dipel ama cleaning service (emangnya lantai, sandal juga ikut dipel..), mungkin si cs tu ga’ sengaja Nie, dia tu khilaf, da ga’ usah emosi gitu, cobaan nak, sabar, orang sabar disayang Allah…. Iya Fa, Nie ngerti, tapi kalopun dia mau ngepel, cairan pelnya jangan kebanyakan dong…kan sandal Nie yang sensitif ini jadi merana penuh busa … rusak deh sandal kesayanganku… hiks… Ya itulah hidup, semua pinjaman, sang pemilik segalanya bisa mengambilnya kapan saja, jadi selagi kita miliki, syukuri dan pergunakan sebaik-baiknya biar berkah.. Nah, pelajaran buat Nie, jangan suka naruh sandal sembarangan, tapi taruhlah di tempat yang semestinya, yaitu tempat sandal…he..he..he…dasar ceroboh…
Kembali ke sandal yang lagi gawat darurat, ternyata oh ternyata, sandal itu semakin dicuci bukannya semakin hilang malahan semakin berbusa…oh tidaaaaakkk. Bagaimana ini……? Ya.. mau ga’ mau, Nie harus berpisah untuk selama-lamanya dengan sandal yang sudah rela menemani beberapa minggu ini , soalnya tu sandal baru dibeli, pake tabungan sendiri lagi… Ya…saatnya berpisah sobat… Nie n Fa segera mencari sandal murah, tapi ternyata kantongnya ga’ bisa diajak kompromi, akhirnya jadilah sandal jepit menghiasi kaki Nie, lumayan juga, setidaknya ga’ nyeker alias kaki ayam..he..he..he.. Alhamdulillah… walaupun style dari atas ke bawah da jauh dari yang namanya matching, cuek bebek ajalah, bebek aja bisa cuek, masa’ kita kalah.. lagian ga’ ada yang salah kok dengan sandal jepit, Cuma modenya aja yang agak nyantai…(bela diri nih ye…). Lagian, bule-bule juga lebih suka jalan pake sandal…(pastinya buka sandal jepit bah hehehe).
Oya, ngomong-ngomong soal bule, sehabis beli sandal tadi kita berdua tu punya pengalaman ngejar-ngejar bule (maksudnya…?). Bukan kayak judul film mengejar bule bule…. Ga’ sama sekali, kita ngejar tu Cuma pengen practice bahasa kita doang kok, ga’ lebih…beneran ini niat yang tulus loh…(biasa aja kale). Nah, waktu Nie & Fa melanjutkan liat-liat n cuci mata setelah peristiwa yang memilukan tadi, di depan kami ada dua bule gede-gede, masculine et feminine, laki-laki dan perempuan, mereka lagi mencoba berinteraksi dengan para penjual, penjual itu hanya bisa bilang yes sir, no sir, good, good, karena sadar miss communication si bule pun segera berlalu dari si penjual itu. Mereka bener-bener menarik perhatian… ya..mungkin suatu kebanggaan kali kalau bule pernah membeli barang dagangannya, kan bisa di catat dalam sejarah kehidupannya dan bakal diceritain buat anak cucunya nanti..(duh..sebegitunya….=)).
Nie n Fa, saling melirik n berniat buat ngomong ama tu bule…. Sekilas kami dengar bahasa mereka ga’ seperti bahasa Inggris.. apa mungkin bahasa Prancis? Ya..mungkin saja, apapun mungkin di dunia ini asal waktu tibanya tepat maksudnya asal pada waktunya.. Ok, Nie & Fa sepakat bahwa Fa dulu yang menyapa mereka, kalau responnya baik baru Nie ikut nimbrung he..he..he… Yup, kami sudah semakin mendekat, ya ampun langkah ni orang kok besar-besar banget ya.. abis kakinya panjang-panjang siy…
“Hello sir, where do you come from?”, si Fa beraksi, Si bule berpaling dan menjawab.. “hello, I’m from Cheko.” Yess! Alhamdulillah permulaan yang baik, Si Fa pun da cengengesan dengan bangganya, dan orang-orang di pasar itupun da mulai memperhatikan kami, bukannya karena orang itu kurang kerjaan tapi karena lagi sepi pembeli…hihihi… Begitu si Fa mau melanjutkan pertanyaan berikutnya, si bule langsung bilang, “Sorry, we have to go now…” Ya..gagal deh… tapi ga’ apa-apa setidaknya da berani mencoba..mungkin Insya Allah di lain waktu akan ada bule yang bener-bener punya banyak waktu buat berbicara dengan kami, semoga… amin.
Petualangan twinpun berakhir dengan mesem-mesem… (ada-ada aja hari ini…=p).



Tari Ubur-Ubur


Sponge Bob Square Pants…Yeah..itu tuh acara favorit kita… Konyol memang…tapi itu realita…ternyata kita berdua tu masih punya sisi kekanak-kanakan yang belum hilang dari jiwa.. Walhasil setiap jadwal shownya si Sponge Bob mulai di Tv, kita tu da nguasaain yang namanya ruang tv yang tentu saja menuai protes keras dari anak kosan yang lain yang mau ngikutin lanjutan sinetron favorit mereka… bodo amat… Siapa cepat dia dapat… Ya , hukum rimba berlaku…
Backsound musik film Sponge Bob identik dengan musik pantai jadi kita tu merasa seolah-olah berada di Hawai…bener ga’ siy…he..he..he.. Kebetulan pada episode waktu itu, si Sponge Bob lagi bermain dengan ubur-ubur buat ngambil jellynya…Hm…rasanya seru juga ya… Tapi yang anehnya tiba-tiba si Fa senyum-senyum sendiri… Wah wah…ada apa lagi dengan niy anak…. Eh ga’ taunya.. begitu backsound pantai itu muncul lagi si Fa bangkit dari kursi trus bilang gini…. Lihat Nie.. Fa punya tarian baru namanya tari ubur-ubur… Spontan dia menari ngikutin musik itu … kakinya dirapatin, pinggulnya digoyang-goyang ala penari Hawai, tapi tangannya direntangkan trus dibuat kayak gelombang-gelombang gitu…asli lucu banget… Unie ketawa ngakak…ga’ nyangka si Fa bisa sekonyol itu…. Ada-adaa…aja tingkahnya…hehehe…
O’o… ternyata Fa ga’ puas hanya dengan satu pertunjukan saja… Jadi dia pergi mempromosikan tariannya itu ama anak kosan yang laen.. Responnya macem-macem siy… Ada yang bilang lucu… ada yang bilang bagus… ada yang bilang aneh… ada yang bilang stress… ada yang bilang gelo… wah macem-macem dah… Tapi si Fa cuek aja tuh n tetap eksis buat promosiin tarian ciptaannya itu ama anak kosan… Duh Fa… Fa… semangat trus ya twin… itu tandanya Fa tu bukan orang yang mudah menyerah dalam hidup coz Fa ga’ down sewaktu mendapat respon yang beda-beda dari anak kosan… Nie bangga… hiks..hiks…
Tari ubur-ubur ini sering jadi alatnya si Fa buat menghibur Nie di kala Nie sedih… Jujur..tari ini emang banyak membantu Nie untuk memperbaiki mood yang lagi ga’ karu-karuan… Merci ya twin… you are a good dancer of ubur-ubur dance….(^_^)…

Konser Bareng ama……


Begadang jangan begadang…..
Kalau tiada artinya…
Begadang boleh saja…
Asal kalau ada perlunya….
iha…..

Siapa sangka ternyata kita berdua tu ngefans banget ama lagu begadangnya bang Rhoma… terlalu… iya..emang terlalu.. saking ngefansnya kita tu suka ngubah lagu pop kedangdut-dangdutan versi bang Rhoma…he..he..he…lucu bin seru dah…tarik mang… Kalo da mau konser gitu…kamar Fa yang selalu jadi base campnya.. secara si Fa adalah Raja gitar di kosan kita…jadi ya..rame terus dengan genjrang-genjrengnya kita hihihi…
Kalo ada waktu kosong..aja, kita tu da konser-konser berdua.. ga’ siang..ga’ malam… sampe-sampe bu kos selalu ngeluarin suara seriosanya buat nyaingin kita..alias marah-marah versi rockernya serius band..yeah… Sebenarnya kita diam siy abis dimarahin..tapi kalo da agak reda marahnya..kita mah lanjut lagi…iha…tarik mang….. Dasar anak –anak muka tembok.. biasanya kalo da kek gitu bu kosnya banting-banting… kalo da gitu kita langsuung aja pindah lokasi ke kamarnya Nie sambil ngendap-ngendap he..he..he… kayak maling aje… Abis gimana dong… gejolak seniman di dada niy kalo ga’ dikeluarin rasanya sesak… Kita sebenarnya tau bu kos juga hobby nyanyi.. jangan-jangan bu kos sebenarnya pengen ikutan ama kita tapi gengsi…hihihi…auk ah… apapun itu kita berdua tetap mau konser bareng buat pelipur lara di kala jauh dari kampung halaman tercinta….

Iha…
Darah muda
Darahnya para remaja..
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah…

Darah muda darah yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli…
Darah muda…

Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan
Akibatnya

Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar kau tak menyesal akhirnyaa…
Jreng jreng jreng…….
He..he..he… maaf ya bu kos……peace…

2 komentar:

  1. lucu gan...
    bahasanya ringan.
    runtut...
    nggak kaku,,,
    kesannya,
    begitu tidak melupakan kisah-kisah masa kuliah tu,,,
    emang masa-masa kuliah nggak kalah dari masa SMU yang katanya paling tak terlupakan.
    (walaupun masa kul diriku nggak selucu yang ini.
    hehehe)
    lain kali buat ceritanya yang waktu awak di asrama SMU ya gan...
    ta' enteni lho...

    BalasHapus
  2. ok ok gan.. one day insya Allah yo.. tx gan... =)

    BalasHapus